Akankah di Masa Depan Pekerjaan Diganti Oleh Teknologi AI ?

desasendang.id – Suatu pekerjaan adalah hal yang penting untuk kelangsungan hidup manusia. Tetapi, dengan perkembangan teknologi yang makin cepat, beberapa orang cemas jika pekerjaan mereka bisa diganti oleh AI (Artificial Intelligence) atau kepandaian bikinan.

Pertanyaan ini jadi pembicaraan yang seru di kelompok pakar dan warga umum. Sebagian orang memiliki pendapat jika AI akan gantikan pekerjaan manusia dalam kurun waktu dekat, sedangkan lainnya merasa jika ini mustahil terjadi.

Beberapa pekerjaan di saat ini memerlukan kekuatan manusia saat pahami keadaan dan memutuskan berdasar pengetahuan, pengalaman, dan pertimbangan inovatif. AI sendiri tetap memiliki kebatasan dalam masalah ini. Karena itu, pekerjaan yang memerlukan kekuatan itu masih diperlukan manusia.

Dalam sekian tahun akhir, perubahan teknologi makin cepat dan makin banyak pekerjaan yang diotomatisasi memakai kepandaian bikinan (AI). Ini memunculkan pertanyaan apa pekerjaan akan diganti oleh AI dan apa manusia tetap dibutuhkan pada era ini. Dalam artikel berikut, kita akan mengulas mengenai apa pekerjaan akan diganti oleh AI dan bagaimana ini akan memengaruhi warga.

Sekarang ini, ada beberapa tipe pekerjaan yang sudah diotomatisasi memakai AI. Sejumlah pekerjaan yang dahulunya dilaksanakan manusia sekarang telah diganti oleh mesin seperti perhitungan akuntansi, proses pengambilan keputusan, dan beberapa pekerjaan administratif. Ini memungkinkannya perusahaan untuk mengirit waktu dan biaya saat jalankan operasi usaha mereka.

Baca Juga : Wajib Tahu! Ternyata Inilah 3 Manfaat Fast Charging

Apa Kita Telah Dekati Zaman Itu ?

Pertanyaan berkenaan apa pekerjaan akan diganti oleh AI ialah topik yang polemis. Ada beberapa opini yang berbeda tentang ini, dan nampaknya tidak ada jawaban tentu yang salah atau benar. Tetapi, kita bisa mengecek argumen-argumen yang terdapat untuk dan menantang pengakuan jika AI akan gantikan pekerjaan manusia.

Pertama kali, kita harus mengaku jika AI telah menggantikan sejumlah pekerjaan manusia. Contohnya, pekerjaan di baris perakitan dan produksi banyak diambil pindah oleh robot sepanjang sejumlah dasawarsa paling akhir. , beberapa macam pekerjaan yang membutuhkan analitis data besar atau pemrosesan informasi bisa dilaksanakan bisa lebih cepat serta lebih tepat oleh mesin AI dibanding manusia.

Tetapi, ada pekerjaan yang tergantung pada kreasi, empati, dan kepandaian emosional yang tidak bisa diganti oleh mesin AI. pekerjaan seperti seniman, psikiater, pendidik, dan karyawan sosial membutuhkan kekuatan untuk berhubungan sama orang lain langsung, pahami hati dan emosi mereka, dan memberi respon dengan manusiawi. Mesin AI tidak bisa capai tingkat empati dan kesensitifan manusia, dan karena itu tidak bisa gantikan pekerjaan yang membutuhkan kualitas ini.

Di lain sisi, perubahan AI semakin berkembang secara cepat, dan kekuatannya untuk pelajari hal baru makin baik. Adanya kemungkinan jika dalam kurun waktu dekat, AI akan bisa mengikuti serta melewati kekuatan inovatif dan emosional manusia. Dalam scenario ini, mesin AI mungkin bisa gantikan pekerjaan yang sekarang ini dipandang cuma bisa dilaksanakan manusia. https://desasendang.id/

Tetapi, walaupun AI bisa penuhi persyaratan untuk menggantikan pekerjaan tertentu, ini tidak selamanya bermakna jika AI akan gantikan semua pekerjaan manusia. Mungkin memungkinkan jika mesin AI akan dipakai sebagai alat bantu untuk membenahi dan percepat pekerjaan manusia, bukan menggantinya seutuhnya.

Ringkasannya, susah untuk menjelaskan dengan tentu apa pekerjaan akan diganti oleh AI. Sementara mesin AI sudah menggantikan sejumlah pekerjaan manusia, ada tipe pekerjaan yang membutuhkan kekuatan inovatif dan emosional manusia yang tidak bisa diganti oleh mesin AI sekarang ini. Mesin AI mungkin bisa menggantikan beberapa macam pekerjaan di masa datang, tapi itu tak berarti jika semua pekerjaan manusia akan diganti. Karena itu, penting untuk memerhatikan perubahan AI dan bagaimana teknologi ini bisa dipakai untuk tingkatkan pekerjaan manusia.

Abigail Bailey, Robot AI Yang Jadi Kepala Sekolah di Inggris

desasendang.id – Perubahan logi kepandaian bikinan atau artificial intellogence/AI, semakin masif sekarang ini. AI nyaris memasuki ke semua bidang, tidak kecuali pendidikan. Nach, salah satunya sekolah di Inggris bahkan juga “mengaryakan” robot AI sebagai pendamping kepala sekolah. Robot AI itu namanya Abigail Bailey. Dia bekerja jadi pendamping kepala sekolah di Cottesmore School, yang berada di Sussex Barat.

Sebagai robot AI pendamping kepala sekolah, Abigail Bailey bekerja sebagai chatbot seperti ChatGPT. Karenanya, Bailey tidak mengajarkan, pimpin rapat atau memberi tugas rumah (PR). Menurut kepala Cottesmore School, Tom Rogerson, Abigail Bailey akan menolongnya dan guru lain dalam beberapa hal. Misalkan untuk tuliskan peraturan sekolah sampai menolong pelajar yang memiliki keberagaman saraf atau disebutkan neurodiverse.

Neurodiverse atau keberagaman dalam peranan otak ialah pengetahuan jika otak manusia, punyai langkah berpikiran dan merasa yang berbeda. Menurut American Psychologist Association (APA), neurodiverse memiliki beberapa macam, seperti autism spectrum disorder (ASD), attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD), dan disleksia. Mengulas Kembali Abigail Bailey, nanti, robot AI ini diharap dapat memberi saran mengenai beberapa hal. Misalkan mengenai bagaimana menolong sama-sama guru sampai langkah menolong beberapa anak yang memiliki keperluan khusus. Karena, Abigail Bailey dilatih oleh pengembang dengan beberapa pengetahuan dan management pendidikan. “Kadangkala kedatangan seorang atau suatu hal untuk menolong Anda benar-benar punya pengaruh pada ketenangan,” kata Rogerson.

Baca Juga : Kelebihan Teknologi Keyless Motor Pada Kendaraan Saat Ini

“Suka rasanya memikirkan seorang yang terbiasa, siap menolong Anda memutuskan. Anda tidak butuh menghubungi siapa saja, mengusik seorang atau menanti jawaban,” sambungnya. Walau mendapat kontribusi dari robot AI, Rogerson tetap minta saran dari staff yang lain yang disebut manusia, bukan robot. Masalahnya chatbot ini kemungkinan memberi referensi yang kurang pas bahkan juga salah, seperti chatbot yang lain.

Rogerson juga memperjelas dianya tidak memiliki gagasan menggunakan AI untuk gantikan guru manusia atau evaluasi bertemu muka. Adapun implementasi AI di sekolah yang dia memimpin ditujukan sebagai “cara ke arah masa datang”. Selainnya menggunakan chatbot sebagai pendamping kepala sekolah, lembaga yang memiliki pelajar berumur di antara 4 – 13 tahun itu memperlengkapi pelajarnya chatbot untuk menolong mereka belajar.

Tidak cuma Abigail Bailey, Cottesmore School awalnya juga menggunakan chatbot lain namanya Jamie Rainer. Chatbot ini di-claim sebagai penasehat AI generatif yang terbiasa dan direncanakan untuk menolong sekolah membuat taktik dan rencana AI.

Sekolah elit di Inggris ini melangsungkan festival AI gratis pada September kemarin. Acara ini diadakan untuk menolong guru pahami dan mengurus dunia AI generatif, digabungkan dari sumber paling dipercaya, Rabu (18/10/2023).

Ketahui Langkah Kerja Abigail Bailey

Sama seperti yang telah disebut sebelumnya, Abigail Bailey memiliki langkah kerja yang sama dengan chatGPT yang lain. Beberapa pemakai bisa menuliskan pertanyaan, selanjutnya chatbot ini akan menjawab sesuai info yang dihimpunnya dari beragam sumber. https://desasendang.id/

Cottesmore adalah sekolah pertama di Inggris yang ingin memasang iklan lowongan kerja sebagai kepala AI awalnya tahun ini. Beberapa siswa yang berumur di antara 4 sampai 13 tahun sudah diberi chatbot AI masing-masing untuk menolong mereka saat belajar.

Tom menyebutkan penerimaan Abigail sebagai pendamping kepala sekolah ini sebuah cara ke masa datang. Walau, ia memperjelas jika sekarang ini AI tidak memiliki gagasan untuk gantikan guru atau pendidikan bertemu muka.